Ringkasan cerita persahabatan kunang dan semut
Pertanyaan
2 Jawaban
-
1. Jawaban JMSitepu
Pada suatu hari di pojok sebuah kebun tampak dua sahabat itu sedang bersepakat untuk mengadakan rekreasi. Wajah masing-masing memancarkan kegembiraan. Tak lama kemudian berangkatlah keduanya. Mereka berjalan sambil bercanda. “Kemana kita, Mut?” tanya Kunang. “ Ya, terserah saja! Yang penting kita nanti dapat bergembira sepuas-puasnya.” Jawab Semut.
Tetapi ketika hendak melewati sebuah sungai kecil, timbulah kesulitan di antara mereka.
“Mut, kita harus menyeberangi parit ini. Tentang aku, bisa melompat ke seberang, tapi kamu bagaimana?” Kata Kunang.
“Ah, aku pun bisa toh!” Sahut Semut “Ya, jangan kuatir, aku bisa!”
“Baiklah ayo kita melompat bersama!”
Kemudian Kunang melompat ke seberang dan sampai dengan mudah. Si Semut menirunya, tapi malang..... lompatannya tak sejauh Kunang. Semutpun tercebur ke sungai. Sejenak Mas Kunang kebingungan, tak tahu apa yang harus di perbuatnya, “Aduh sahabatku, apa yang harus kulakukan?”Tetapi setelah terpikir satu cara, segera ia terbang ke rumah si Amang. “Mang. Pinjami aku seutas tali untuk menolong si Semut, dia kecebur ke sungai,” kata Kunang. “Bawakan akau buah manggis kesukaanku, ku beri kau seutas tali,” Jawab si Amang
Tanpa buang waktu Kunang mendekati pohon manggis. “Paman, bolehkah aku minta buah manggis itu?” pinta Mas Kunang.
“Tentu boleh, tetapi lebih dulu katakan pada si Gagak agar tidak membeuat gaduh di pohon ini, Jawab pohon Manggis.Cepat-cepat Kunang menemui si Gagak. “Wahai Gagak yang budiman, janganlah membuat kegaduhan di batang pohon manggis,” Katanya.
“Ooo..... boleh! Tapi carikan dulu sebutir telur,” Sahut si Gagak.Kunang kemudian datang ke tempat Bibi Kotek si Ayam Betina. “Bibi berilah aku sebutir telur agar akau dapat menolong si semut!”.
“Oh! Boleh! Tapi carikan dulu aku seuntai padi.”
Pergilah Mas Kunang Ke Nenek Lumbung.“Hai Nenek Lumbung... bolehkah aku minta seuntai padi yang nanti berguna untuk menolong kawanku si Semut?”
“Nanti kau ku beri seuntai padi, tapi tolong katakan pada si tikus agar jangan merusak padi, tapi tolong katakan pada si Tikus agar jangan merusak padi dalam lumbungku ini.”Tanpa mengenal lelah didatanginya pula kediaman si Tikus Cuit-Cuit.
“Sahabatku, mulai kini kuharap kau tidak lagi merusak padi milik Nenek Lumbung,” kata Mas Kunang.
“Baiklah, aku setuju saranmu, tapi kau harus mencegah si Meong tidak mengejar-ngejar aku lagi!”Sesaat kemudian si Kunang terbang ke rumah si kucing Meong. “ Hai sahabat, ku harap kau tidak memusuhi si Cuit-cuit lagi. Kasihan doong...”
“Aauuww! Baik! Asal kau beri aku secawan susu, akan aku terima usulmu itu” jawab si Kucing Meong.
Kemudian ditemuinya Sapi Betina oleh Kunang untuk minta secawan susu.
“Hmm, kasihan sahabatmu si Semut itu. Tolong ambailkan aku rumput dulu, nanti kau ku beri susu!” kata Sapi Betina. Apapun yang harus di kerjakan, ia lakukan dengan sempurna demi menolong sahabatnya. Kunang kemudian mencabuti rumput untuk di serahkan kepada Sapi Betina sebagai penukar secawan susu.Lalu susu itu di serahkan kepada si kucing, setelah itu ia ke tempat Nenek Lumbung untuk mengambil seuntai padi. Mas kunang kemudian menemui Ayam Betina, Si burung Gagak dan Pohon Manggis, dan akhirnya ke tempat si Amang untuk mengambil tali. Kunang kemudian menuju parit.
Sesaat kemudian dengan uluran tali itu si Semut akhirnya dapat naik ke darat.
“Terima kasih, Nang. Budimu tak akan kulupakan.” Kata si Semut. “Aku senang sekali punya kawan seperti kau, Namg. Kau sahabat setia.”
“Setia adalah syarat mutlak persahabatan” sahut Mas kunang. “Dan menolong kawan jangan setengah-setengah.” -
2. Jawaban Daydreamer22
Hidup di dunia harus berkawan . Janganlah hidup menyendiri tanpa teman