Sebutkan contoh bentuk teror kepada rakyat yang dilakukan gerakan DII TII pimpinan Kartosuwiryo di Jawa Barat
IPS
yulia579
Pertanyaan
Sebutkan contoh bentuk teror kepada rakyat yang dilakukan gerakan DII TII pimpinan Kartosuwiryo di Jawa Barat
1 Jawaban
-
1. Jawaban ajengricaaa6gmailcom
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Tujuan dari pemberontakan itu tidak lain adalah untuk mendirikan negara islam di Indonesia. Kronologis pemberontakan ini berawal darihasil perjanjian Renville yang ditandatangani pada 8 Desember 1947 yang mengharuskan pasukan TNI untuk meninggalkan Jawa Barat dan pergi ke Jawa Tengah.
Namun, pasukan Hisbullah dan Sabilillah yang dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo tidak mau untuk ikut pergi ke Jawa Tengah, malahan dia membentuk sebuah pasukan yang mana semuanya dijadikan sebagai Tentara Islam Indonesia. Markas utama dari pasukan tersebut berada di Gunung Cepu.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat ini bertujuan untuk membangun negara yang berlandaskan islam dan ingin memisahkan diri dari negara Indonesia, dan pucaknya pada tanggal 7 Agustus 1949 dimana S.M. Kartosuwiryo mengumumkan kalau Negara Islam Indonesia (NII) telah berdiri.
Terdengar kabar kalau Pasukan TNI (Divisi Siliwangi) kembali dari Yogyakarta yang mana membuat NII menjadi terancam, maka dari itu, Divisi Siliwangi tersebut dicegah agar tidak masuk ke Jawa barat. Nah pada akhirnya terjadilah bentrok antara pasukan DI/TII Kartosuwiryo denagn Divisi Siliwangi.
Pemerintah bereaksi melihat hal tersebut. Awalnya, pemerintah melakukan pendekatan persiasif, yaitu mengajak untuk berunding dan menyelsaikan masalah dengan tanpa senjata. Namun karena tidak terjadi kesepakatan, akhirnya pemerintah bertindak tegas dengan melakukan operasi militer.
Tahun 1960 dilancarkanlahOperasi Pagar Betis di Gunung Geber oleh pasukan TNI dan bantuan rakyat. Operasi tersebut berhasil memukul mundur pasuka Pemberontakan DI/TII Jawa Barat dan akhirnya Kartosuwiryo tertangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Tujuan dari pemberontakan itu tidak lain adalah untuk mendirikan negara islam di Indonesia. Kronologis pemberontakan ini berawal darihasil perjanjian Renville yang ditandatangani pada 8 Desember 1947 yang mengharuskan pasukan TNI untuk meninggalkan Jawa Barat dan pergi ke Jawa Tengah.
Namun, pasukan Hisbullah dan Sabilillah yang dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo tidak mau untuk ikut pergi ke Jawa Tengah, malahan dia membentuk sebuah pasukan yang mana semuanya dijadikan sebagai Tentara Islam Indonesia. Markas utama dari pasukan tersebut berada di Gunung Cepu.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat ini bertujuan untuk membangun negara yang berlandaskan islam dan ingin memisahkan diri dari negara Indonesia, dan pucaknya pada tanggal 7 Agustus 1949 dimana S.M. Kartosuwiryo mengumumkan kalau Negara Islam Indonesia (NII) telah berdiri.
Terdengar kabar kalau Pasukan TNI (Divisi Siliwangi) kembali dari Yogyakarta yang mana membuat NII menjadi terancam, maka dari itu, Divisi Siliwangi tersebut dicegah agar tidak masuk ke Jawa barat. Nah pada akhirnya terjadilah bentrok antara pasukan DI/TII Kartosuwiryo denagn Divisi Siliwangi.
Pemerintah bereaksi melihat hal tersebut. Awalnya, pemerintah melakukan pendekatan persiasif, yaitu mengajak untuk berunding dan menyelsaikan masalah dengan tanpa senjata. Namun karena tidak terjadi kesepakatan, akhirnya pemerintah bertindak tegas dengan melakukan operasi militer.
Tahun 1960 dilancarkanlahOperasi Pagar Betis di Gunung Geber oleh pasukan TNI dan bantuan rakyat. Operasi tersebut berhasil memukul mundur pasuka Pemberontakan DI/TII Jawa Barat dan akhirnya Kartosuwiryo tertangkap dan dijatuhi hukuman mati.