IPS

Pertanyaan

akibat mobilitas penduduk

2 Jawaban

  • persebaran penduduk tdk merata
  • Perbedaan keadaan pada permukaan bumi ditiap wilayah mengakibatkan adanya perbedaan daya dukung lingkungan terhadap kebutuhan makhluk hidup didalamnya. Perbedaan daya dukung lingkungan tersebut berdampak pada perbedaan kemampuan suatu daerah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya pada wilayah tersebut. Penduduk yang tinggal pada daerah yang daya dukung lingkungannya rendah akan berupaya untuk memenuhi kebutuhannya dengan bekerja di daerah lain maupun pindah secara permanen.             Dapat dikatakan  keadaan suatu daerah menyebabkan adanya pergerakan atau perpindahan penduduk yang disebut juga dengan mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk terjadi karena  berbagai faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong menyebabkan seseorang berfikir untuk pergi dari daerah asalnya, sedangkan faktor penarik menyebabkan seseorang memiliki keinginan pergi atau pindah ke daerah tujuan dan meninggalkan daerah asal.             Mobilitas penduduk digolongkan menjadi dua, yaitu mobilitas permanen dan non permanen. Mobilitas permanen terjadi karena keinginan pelaku mobilitas untuk meninggalkan daerah asal dan memiliki niat untuk bertempat tinggal di daerah tujuan. Mobilitas permanen biasanya dilatarbelakangi karena bencana alam dan keinginan untuk mencari daerah baru. Mobilitas non permanen merupakan pergerakan penduduk yang menetap didaerah tujuan dalam waktu tertentu tanpa berniat untuk bertempat tinggal di tempat tujuan. Mobilitas ini hanya sementara dan banyak dilakukan oleh pekerja atau penglaju.             Alasan sesorang melakukan mobilitas pada era sekarang ini adalah karena untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi. Pembangunan daerah yang tidak merata menyebabkan adanya ketimpangan antar daerah. Ketimpangan ini terjadi antara wilayah perkotaan dan pedesaan dimana di wilayah kota perekonomian lebih berkembang dibandingkan di pedesaan. Pada umumnya penduduk pedesaan merasa pendapatan dari sektor pertanian rendah, sehingga mereka pergi ke kota untuk bekerja di sektor lain dengan harapan memperoleh pendapatan tinggi.             Mantra (2012 : 179) menerangkan, mobilitas penduduk secara umum terjadi karena terdapat perbedaan nilai faedah antar daerah. Keputusan untuk melakukan mobilitas secara teori dipengruhi oleh teori kebutuhan dan stres (need and stres). Ketika kebutuhan hidup penduduk semakin meningkat dan tidak dapat terpenuhi, hal ini mengakibatkan penduduk mengalami stres. Apabila tingkat stres ini masih dalam batas toleransi maka tidak ada dorongan untuk melakukan mobilitas. Apabila tingkat stres lebih besar dari batas toleransi, maka penduduk mulai berpikir untuk pindah ke daerah lain dimana kebutuhannya dapat terpenuhi. Dengan kata lain, seseorang akan pindah dari daerah yang memiliki nilai kefaedahan wilayah (place utility) lebih rendah kedaerah yang memiliki kefaedahan wilayah lebih tinggi dimana kebutuhannya dapat terpenuhi.               Mobilitas penduduk permanen yang menuju ke kota dalam skala yang besar mengakibatkan pertumbuhan penduduk di kota meningkat sehingga menyebabkan kawasan kota menjadi padat dan rawan konflik. Penduduk yang tidak memiliki kompetensi lebih untuk bersaing akan menyebabkan banyak pengangguran di kota karena kalah bersaing. Masalah lain yang ada di desa adalah sedikitnya pemuda yang berupaya membangun desanya dan memilih merantau ke kota, sehingga desa menjadi lambat berkembang. Oleh karena itu perlu diambil kebijakan dalam mengatur mobilitas penduduk agar dampak negatif yang ditimbulkan dapat diminimalisir.

Pertanyaan Lainnya