Melihatku demikian gusar, Lintang tersenyum kecil kepadaku. Sebuah senyum damai. Aku tahu, seperti biasa, dia dapat membaca pikiranku dengan terang-benderang. I

Melihatku demikian gusar, Lintang tersenyum kecil kepadaku. Sebuah senyum damai. Aku tahu, seperti biasa, dia dapat membaca pikiranku dengan terang-benderang. Ia membalas menatap tatapanku dengan lembut seakan-akan mengatakan, “Sabar, Dik, biarkan Abang bereskan persoalan ini...” Wajahnya tenang sekali. Aku dan Sahara ciut. Kami mengerut di ketiak kiri kanan pendekar ilmu pengetahuan yang sakti mandra guna andalan kami ini. Watak tokoh Lintang dalam kutipan novel tersebut adalah …