ringkasan cerita nabi Abdurrahman bin Auf i
Sejarah
zain129
Pertanyaan
ringkasan cerita nabi Abdurrahman bin Auf
i
i
2 Jawaban
-
1. Jawaban elmashania478
ABDURRAHMAN BIN AUF (SAHABAT YANG SANGAT DERMAWAN)
Salah seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mendapat rekomendasi masuk surga adalah `Abdurrahmân bin `Auf bin `Abdi `Auf bin `Abdil Hârits Bin Zahrah bin Kilâb bin al-Qurasyi az-Zuhri Abu Muhammad. Dia juga salah seorang dari enam orang Sahabat Radhiyallahu anhum yang ahli syura. Dia dilahirkan kira-kira sepuluh tahun setelah tahun Gajah dan termasuk orang yang terdahulu masuk Islam. Dia berhijrah sebanyak dua kali dan ikut serta dalam perang Badar dan peperangan lainnya. Saat masih jahilillah, ia bernama `Abdul Ka`bah atau `Abdu `Amr; kemudian diberi nama `Abdurrahmân oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.[1] Ibunya bernama Shafiyah. Sedangkan ayahnya bernama `Auf bin `Abdu `Auf bin `Abdul Hârits bin Zahrah.[2]
`Abdurrahmân bin `Auf adalah seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat dermawan dan yang sangat memperhatikan dakwah Islam, berikut ini adalah sebagian kisahnya:
`Abdurrahman bin Auf pernah menjual tanahnya seharga 40 ribu dinar, kemudian membagi-bagikan uang tersebut kepada para fakir miskin bani Zuhrah, orang-orang yang membutuhkan dan kepada Ummahâtul Mukminin (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam). Al-Miswar berkata: “Aku mengantarkan sebagian dari dinar-dinar itu kepada Aisyah Radhiyallahu anhuma. Aisyah Radhiyallahu anhuma dengan sebagian dinar-dinar itu.” Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata: “Siapa yang telah mengirim ini?” Aku menjawab: “`Abdurrahmân bin Auf”. Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata lagi: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda : “Tidak ada yang menaruh simpati kepada kalian kecuali dia termasuk orang-orang yang sabar. -
2. Jawaban Liarilia
KISAH ABDURRAHMAN BIN AUF
Ia merupakan salah seorang sahabat besar Nabi Saw. dan termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijanjikan Nabi Saw. masuk surga. Pada masa Jahiliyah, dikenal dengan nama Abd Amr. Setelah masuk Islam, Rasulullah memanggilnya Abdurrahman bin Auf. Ia memeluk Islam sebelum Rasulullah menjadikan rumah Al-Arqam sebagai pusat dakwah. Ia mendapat hidayah dari Allah setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq memeluk Islam. Semenjak masuk Islam sampai wafatnya dalam umur 75 tahun, ia menjadi teladan yang cemerlang sebagai seorang mukmin yang besar sehingga Nabi Saw. memasukkan ia dalam sepuluh orang yang diberi kabar gembira sebagai ahli surga dan Umar bin Khatab mengangkatnya menjadi anggota kelompok musyawarah yang berjumlah enam orang sebagai calon khalifah sebagai penggantinya. Ia juga termasuk delapan orang pertama yang masuk Islam.
Ketika Nabi Saw. memerintahkan para sahabatnya untuk berhijrah ke Habasyah (Uhud, Ethiopia), Abdurrahman bin Auf ikut berhijrah untuk kedua kalinya ke Habasyah dan kemudian ke Madinah. Ia ikut bertempur dalam perang Badr, Uhud, dan perang lainnya. Ia adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup.
Adburrahman bin Auf memiliki watak yang dinamis, dan ini dampak yang menonjol ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah. Telah menjadi kebiasaan Rasulullah pada waktu itu untuk mempersaudarakan dua orang sahabat, antara salah seorang Muhajirin warga Mekah dan yang lain dari Anshar penduduk Madinah. Orang-orang Anshar membagi dua seluruh hartanya dengan saudaranya orang-orang Muhajirin. Kehidupan Abdurrahman bin Auf semasa Rasulullah masih hidup maupun sesudah wafat terus meningkat. Barang apa saja yang ia pegang dan ia jadikan modal perdagangan pasti menguntungkan. Seluruh usahanya ditujukan untuk mencapai ridha Allah SWT dan semata untuk bekal di akhirat.
Suatu hari ia menjual tanah seharga 40 ribu dinar, kemudian uang itu dibagi-bagikan kepada keluarganya Bani Zuhrah, istri Nabi Saw. dan kaum fakir miskin. Pada hari lain, ia menyerahkan 500 ekor kuda untuk perlengkapan bala tentara Islam. Menjelang wafatnya, ia mewasiatkan 50 ribu dinar untuk jalan Allah SWT dan 400 dinar untuk setiap orang yang ikut Perang Badr yang masih hidup. Selain pemurah dan dermawan, ia dikenal pula sebagai sahabat Nabi Saw. yang banyak meriwayatkan hadits. Abdurrahman bin Auf juga termasuk orang yang zuhud terhadap jabatan dan pangkat.